Kamis(1/7) di ruang rapat Kantor Desa Tembuku, Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Masyarakat ( KKN-PPM) Universitas Udayana Periode XXIII Tahun 2021 sebanyak 14 Mahasiswa Udayana mengadakan observasi di Desa Tembuku dengan melakukan wawancara bersama Perbekel Tembuku I Ketut Mudiarsa.
Wawancara tersebut membahas tentang jumlah KK dan Penduduk Desa Tembuku, Dari catatan Tahun 2020 tercatat sebanyak 1.659 KK dan 5.971 penduduk di Desa Tembuku, namun untuk masalah jumlah kependuduk Desa Tembuku tidak akan pernah valid dikarenakan hampir setiap hari ada perubahan dimana ada kematian,kelahiran, dan mutasi.
Mata pencaharian warga Desa Tembuku sebagian besar bergerak di bidang pertanian dan peternakan, bahkan hampir 70% bergerak dibidang tersebut, selain itu ada juga yang bergerak di bidang kerajinan industri, dibidang pariwisata, perdagangan, ASN, TNI Polri, notabena mata pencarian warga Desa Tembuku cenderung campuran, tegas I Ketut Mudiarsa.
Program pendampingan keluarga (PPK) terhadap keluarga kurang mampu, diharapkan untuk konsultasi kepada Kadus ( Kelian Dinas ) di wilayah masing-masing dimana para Kadus yang bisa memberikan data yang valid yang diperlukan oleh KKN terkait KK dampingan.
Untuk obyek wisata yang ada di Desa Tembuku diantaranya obyek wisata Tukad Cepung dikembangkan tahun 2014 ( Pokdarwis) yang saat ini paling booming, selain itu ada GGS dan Krisik Waterfal dimana semua obyek wisata yang ada diatur oleh peraturan desa dan sudah ada MOU nya serta sudah dikerjasamakan dengan Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes Merta Sari Makmur ).
Potensi desa yang ada di Desa Tembuku, yaitu potensi sumber alam diantaranya sumber mata air yang sangat banyak bahkan sampai bisa sebagai subsidi antar Kabupaten, potensi agro bisnis yang nantinya akan bisa dikembangkan untuk menjadi obyek wisata agro bisnis, bahkan potensi kerajinan yang bisa menjadi sumber pengasilan warga Desa Tembuku.
Protokol kesehatan apakah sudah lengkap dan merata? Untuk protokol kesehatan di Desa Tembuku bisa dikatakan sudah lengkap dikarenakan oleh kesadaran masyarakat yang cukup tinggi akan penanganan/pencegahan penularan covid-19, dimana masyarakat sudah sangat disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker apabila keluar rumah, sering cuci tangan, dan sering menyemprotkan disinfectan di lingkungannya.
Kendala dan permasalahan di bidang kesehatan mengenai program vaksinasi apa sudah merata atau belum? Untuk program vaksinasi untuk warga Desa Tembuku hampir merata, dikarenakan Desa Tembuku sudah diadakan gertak green Zone, namun ada banyak warga yang belum tervaksin disebabkan beberapa hal seperti, hamil dan sakit bawaan yang tidak memungkinkan untuk di vaksin.
Bagaimana kualitas air di Desa Tembuku? Untuk kwalitas air di Desa Tembuku sangat bersih dan belum tercemar oleh zat-zat kimia, bahkan ada yang bisa dikonsumsi langsung untuk diminum dari mata airnya.
Penanganan sampah dalam desa apakah sudah baik terutama sampah prokes? Untuk saat ini penanganan masalah sampah masih menjadi permasalahan yang cukup besar di Desa Tembuku, namun untuk penanganan masalah sampah sudah menjadi program prioritas di perencanaan Tahun 2022 dengan penanganan sampah yang berbasis sumber masyarakat.
Edukasi mengenai covid-19 sudah merata atau belum?Untuk edukasi ( proses pembelajaran) tentang covid-19 sudah dilakukan Pemerintah Desa Tembuku baik secara formal maupun non formal.
Kendala dan permasalahan dalam bidang pendidikan, kendala dan permasalahan di bidang sosial ekonomi mengenai mata pencaharian desa, apakah covid-19 mempengaruhi? Covid-19 sangat berpengaruh di segala bidang baik pendidikan, sosial ekonomi, mata pencaharian warga, bahkan budaya dan pariwisata.
Demikian wawancara singkat dari KKN-PPM Universitas Udayana Periode XXIII Tahun 2021 bersama Perbekel Tembuku yang berlangsung comperative dimana kegiatan ini sudah menerapkan Protokol Kesehatan ( Prokes).
#prokeswajibditerapkan
#cegahcovid-19varianbaru