Tembuku, 5 Mei 2022
Kegiatan rapat Sosialisasi Rencana Pembangunan Irigasi Subak Tibubolong dan Subak Penida Desa Tembuku dari P3-TGAI Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi.
Rapat dihadiri oleh Perbekel Tembuku, Sekdes Desa Tembuku, Ketua BPD Desa Trmbuku, Ketua LPM Desa Tembuku, Kelian Subak dan Prajuru Subak Tibubolong & Subak Penida, Kelian Subak Abian Tegalasah, Tim dari P3-TGAI ( I Putu Agus Sudiartama TPM, Ida Bagus Partaguna KMB, Anak Agung Gede Adi Rama Ass.TA.KMB, Luh Putu Ananda Laksmi TPM), Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Tembuku,Kadus Penida Kaja, Kadus Tembuku Kaja.
Sosialisasi ini merupakan Musdes pertama yaitu menetapkan kelompok yang mendapatkan dana bantuan dan membentuk swakelola.
Perbekel Tembuku pada kesempatan membuka rapat menyampaikan bahwa bantuan ini tidak datang begitu saja tapi berdasarkan perjuangan dan usulan dari bawah.Perbaikan saluran irigasi merupakan program dari pemerintah yang di ajukan oleh subak melalui proposal ke pemerintah pusat.
Dengan adanya program bantuan perbaikan irigasi diharapakan masyarakat subak benar benar melaksanakan kegiatan perbaikan ini secara maksimal agar pelaksanaannya tepat waktu tepat guna dan tepat sasaran, sehingga kedepannya tidak terdapat kendala maupun temuan yang merugikan anggota subak, selain itu Perbekel Tembuku juga menekankan kepada masyarakat subak bila terjadi permasalahan dilapangan jangan langsung dishare ke Medsos namun hendaknya diselesaikan secara bijaksana. BPD Desa Tembuku juga menyampaikan hal yang sama dengan apa yang disampaikan Perbekel.
program perbaikan saluran irigasi yang akan dilaksanakan pada saat ini meliputu dua subak yaitu
- Subak Tibubolong Tembuku kaja
- Subak Penida tempek Penida Kelod dan Tempek Penida Kaja
Narasumber Ida Bagus Partaguna dari KMB memaparkan
anggaran yang akan di dapat dalam perbaikan saluran irigasi tersebut sebesar 195 juta per subak yang akan di cairkan dalam 2 tahap, tahap pertama sebesar 70% dan tahap ke dua sebesar 30%
perinsip kegiatan perbaikan saluran irigasi subak tersebut menggunakan partisipasi masyarakat sebagai tenaga kerja, transparasi penggunaan dana anggaran, pemerataan pembangunan fisik, aktualibilitas dapat di pertanggung jawabkan, tidak mempergunakan alat berat karena merupakan program padat karya.
Selain hal tersebut agar di bentuk Tim Suakelola tiap subak guna mempermudah pengawasan dalam menggunakan dana anggaran yang akan di dapat.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengukuran ke lapangan masing-masing subak yang akan mendapat bantuan.