Tembuku, 28 Oktober 2021
Bertempat di Balai Desa Tembuku, Kec. Tembuku, Kab. Bangli, Pemerintah Desa Tembuku mengadakan kegiatan pembinaan & pelatihan bagi Kader Tribina Desa Tembuku. Kegiatan dihadiri oleh Perbekel Tembuku, Ketua BPD Desa Tembuku, Ketua TP PKK Desa Tembuku, Bidan Desa, Kader KPM, Babinsa Desa Tembuku, dan 63 peserta pelatihan yang terdiri dari Kader Posyandu dan BKB se-Pedesaan Tembuku.
Dalam sambutan sebelum membuka pelatihan, Perbekel Tembuku, I Ketut Mudiarsa menyampaikan secara garis besar bahwa keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan keluarga kecil berkualitas, untuk itu ketahanan keluarga melalui bina keluarga (BKB, BKR dan BKL ) dalam pengelolaan dan aktivitasnya perlu dimaksimalkan oleh para Kader Tribina. Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang selanjutnya disebut Tribina merupakan kunci utama dalam upaya menuju ketahanan keluarga.
“Kader Tribina diharapkan dapat berkiprah sesuai dengan tujuan bidang masing-masing dan mendapat dukungan seluruh komponen, baik masyarakat maupun pemerintah. Melalui pembinaan tribina ini para kader dapat saling berkoordinasi tentang peningkatan pengetahuan, wawasan, dan perencanaan kegiatan positif bagi para kader di Desa Tembuku. Mudah-mudahan pembinaan kelompok tribina BKB, BKR, dan BKL ) di Desa Tembuku bisa berjalan lancar, kondusif, dan mendapatkan hasil yang diharapkan," tambahnya
Kegiatan ini berlangsung selama 2 ( dua ) hari ( 28 s/d 29 ). Hari pertama kegiatan diisi dengan penya mpaian materi, yaitu dari PLKB Desa Tembuku Ni Putu Yuliani, S.Pd dengan penyampaian materi tentang “ Pengelolaan BKB ( Bina Keluarga Balita ). Bina keluarga balita (BKB) adalah program penyuluhan bagi orang tua untuk memberikan pemahaman yang baik mengenai pola asuh balita. Tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak balita secara optimal di usia emas ( 0 – 2 tahun ) melalui stimulasi/rangsangan fisik, intlektual, mental, emosional, sosial dan moral, spiritual secara seimbang sehingga dapat mewujudkan SDM potensial.
Materi kedua di isi oleh Drs I Komang Widana, yaitu tentang “Cara Komunikasi Yang Efektip Dengan Anak”. Menurut bapak Komang ” Komunikasi dengan anak sangatlah penting dibangun sedini mungkin. Komunikasi yang tepat dapat mendorong anak untuk tumbuh dan kembang menjadi pribadi yang positif”. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui Bahasa, pembicaraan, mendengar, gerak tubuh, atau ungkapan emosi.
Dan materi terakhir di isi oleh I Ketut Arjana A.Md.Gisi dengan materi tentang “ Posyandu penanganan stanting” dan “ Pola makan Gisi Seimbang “. Gizi seimbang adalah susunan asupan makanan sehari-hari berdasarkan jenis dan jumlah zat gizinya disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh. Kebutuhan gizi dini dipenuhi dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal. Hal ini dilakukan untuk mencegah gangguan gizi. Gizi seimbang yaitu apabila asupan makanan cukup secara kuantitas, kualitas, dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Tujuannya agar kesehatan tubuh terjaga, pertumbuhan sempurna (pada anak-anak), zat gizi tersimpan, dan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari berjalan optimal.
Kegiatan hari kedua ( 29/10 ) diisi dengan kegiatan praktek, dengan diawali senam Bersama yang dipandu oleh Narasumber Ni Putu Yuliani, S.Pd, dilanjutkan oleh Drs.I Komang Widana dengan memberikan bagaimana cara menenangkan pikiran dengan cara ber yoga. Selanjutnya materi di isi oleh I Nengah Darsana, S.St dengan materi “ Bahan Tambahan Pangan”. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, contohnya: mengawetkan pangan, memberikan warna, mencegah ketengikan, dan meningkatkan cita rasa. Dengan kata lain, BTP digunakan untuk mempengaruhi kualitas pangan. Materi Terakhir yaitu “ Cara Pengisian Administrasi Pada Kegiatan Posyandu dan Cara Mengukur Tinggi Badan”. yang dibawakan oleh I Ketut Arjana A.Md.Gisi.
Kegiatan berlangsung dengan kondusif dan ditutup oleh Perbekel Tembuku dengan penyampaian pesen "Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat bagi para kader dalam menjalankan tugas dan kewajibannya nanti di lapangan" beliau juga sangat berterima kasih atas antusias para kader untuk mengikuti pelatihan ini, juga menyampaikan banyak terima kasih kepada para narasumber atas ilmu dan wawasan yang telah diberikan kepada para kader yang tentunya sangat bermanfaat.