Tembuku, 6 Pebruari 2022

        Perbekel Tembuku  I Ketut Mudiarsa menghadiri  kegiatan Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 di  Balai Banjar Br.  Adat Tembuku Kelod, Ds. Tembuku, Kec.Tembuku, Kab.Bangli ( 6/2).

            Hadir  dalam acara ini, Perbekel Desa Tembuku,   Majelis Desa Adat ( MDA)Kab.Bangli yang diwakili oleh Sekretaris, MAD  Kec Tembuku, Bendesa Adat Tembuku Kelod, Penyuluh Bahasa Bali, Penyuluh Agama Prajuru Adat  Br.Tembuku Kelod, Dewan Juri dan Peserta lomba.

         Bulan Bahasa Bali merupakan salah satu program prioritas Pemprov Bali dalam upaya pelestarian, pengembangan, pemajuan bahasa,aksara dan sastra Bali.Hal ini membuktikan bahwa Pemprov  Bali sangat peduli terhadah usaha penguatan dan pemajuan bahasa, aksara, sastra Bali.

       Dalam kesempatan tersebut Perbekel Tembuku menyampaikan sambutannya bahwa " Meskipun kita masih dalam situasi gering agung Covid-19 seperti sekarang ini, usaha pelestarian dan pengembangan bahasa, aksara, sastra Bali tidak boleh berhenti. Karena tiga unsur inilah yang merupakan akar kebudayaan Bali. Hanya dengan bahasa, aksara, dan sastra Bali yang merupakan sari-sari pemikiran para leluhur dan lelangit Bali, kita mampu memahami inti kebudayaan Bali sesungguhnya,” ucap Perbekel Tembuku meneruskan apa yang telah disampaikan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Selasa, Anggara Pon, Menail (1/2).

            Perbekel Tembuku juga menambahkan, dasar pelaksanaan BUlan Bahasa Bali, yaitu Peraturan Gubernur Bali No 80 tahun 2018 tentang Perlindungan Penggunaan Bahasa Bali Serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali dan Pembiayaannya bersumber dari APBD.

            Kegiatan Bulan Bahasa Bali IV di Br. Adat Tembuku Kelod dengan tema " Danu Kerthi Gitaning Toyo Ning " yang memiliki makna agar setiap insan dapat menjaga kelestarian sumber air  yang ada di seluruh Bali sebagai salah satu sumber kehidupan umat manusia.

        Kegiatan Bulan Bahasa Bali di Br. Adat Tembuku Kelod mengadakan lomba antara lain: nyurat Aksara Bali  tingkat SD, membaca Aksara Bali tingkat  Remaja usia 14-20 tahun, nyatua Bali  dari Paiketan Krama Istri ( Pakis ).

     Kegiatan berjalan dengan lancar dan antusias peserta yang ikut dalam perlombaan.